30 Oktober 2011

Ayah

Sementara di malam itu aku terbangun,

gemericik air membangunkan mimpiku ,
ayahku menyiram harapan .

kutemui lelahnya.

hendak kuusap dengan setiap citaku,
dan kukeringkan dengan bahagianya dariku .

dalam gelap beliau merajut harapannya tentangku,
dalam terang ia mengais setiap nada untuk sebuah lagu di masa depanku
tak peduli peluh tanpa perlu mengeluh .

ayah,
keringatmu pasti terbalas di masamu .

ayah,
ini anakmu dengan semangat dari setiap harap indahmu .

kan kuukir kembali setiap goresan lukisan masalalumu dengan keringatku.

menuntunmu ke dalam bahagiaku,
memanjakanmu dengan instrument syahdu citaku .


ayah,
keringatmu pasti terbalas di masamu .

ayah,
ini anakmu dengan semangat dari setiap harap indahmu .

Tidak ada komentar:

Meee hahha

Meee hahha
"cinta tak pernah adil di mata siapapun..bahkan di mata hatimu sendiri.."

cinta itu abstrak bahkan takkan dapat diproyeksikan dalam wujud atau bentuk apapun..

Her!

Her!

My Emotion

My Emotion